Majelis PAUD Dasmen Aisyiyah Gresik Tanamkan Empati ke Anak TK hingga TPQ lewat Filantropi Cilik

27/11/2025

Administrator

Aisyiyah Gresik menanamkan kepedulian sejak dini melalui Program Filantropi Cilik Lazismu di TK hingga TPQ, membentuk karakter berempati, dan solidaritas sosial.

Tagar.co — Kepedulian tidak harus menunggu usia dewasa. Keyakinan itulah yang mendorong Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Aisyiyah Gresik mengambil peran penting dalam Program Filantropi Cilik yang Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) gagas.

Kini, program ini menjadi bagian esensial dari gerakan pendidikan karakter yang Majelis PAUD Dasmen jalankan melalui jaringan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di bawah naungannya. Alhasil, ada 45 sekolah KB dan TK sudah mulai bergabung dalam program filantropi cilik. Dari total 94 sekolah KB dan TK di Kabupaten Gresik.

Keputusan Majelis bergabung dengan program ini bukan sekadar dukungan administratif, melainkan bagian dari komitmen persyarikatan dalam memajukan gerakan kemanusiaan. Ketua Majelis PAUD Dasmen Aisyiyah Gresik Musyrifah S.Ag. menegaskan, “Program filantropi adalah amanah organisasi dan bagian dari tanggung jawab kami untuk ikut serta menggerakkan amal usaha di bawah Majelis PAUD Dasmen.”

Ia menilai Program Filantropi Cilik memiliki peran strategis dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, mulai dari anak yatim dan keluarga dhuafa yang menghadapi keterbatasan ekonomi. Lebih dari sekadar memberi, Majelis PAUD Dasmen menekankan bahwa filantropi merupakan bagian dari pendidikan akhlak dan keimanan.

“Filantropi adalah wujud nyata ketakwaan. Karena itu, kita harus perkenalkan sejak usia dini agar menjadi kebiasaan baik yang melekat sepanjang hidup,” jelas Musyrifah.

Empati dan Solidaritas Tumbuh Subur

Melalui kegiatan ini, kata Musyrifah, anak-anak tidak hanya belajar mengenal sedekah, tetapi juga mulai menumbuhkan empati, tenggang rasa, dan kepedulian sosial. Majelis berharap program ini dapat membentuk karakter positif dalam diri peserta didik.

“Nilai positif adalah empati dan kepedulian, solidaritas serta keadilan sosial, keterlibatan masyarakat, serta penghargaan terhadap kehidupan,” ungkap Musyrifah.

Pihaknya menjalankan program ini dengan mekanisme yang terstruktur. Sekolah-sekolah aktif melakukan sosialisasi kepada warga sekolah. Kemudian menjadikan program ini sebagai agenda berkelanjutan. Sekolah berkoordinasi menyalurkan dana filantropi melalui Kantor Layanan Lazismu (KLL) atau Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) masing-masing, sebelum Lazismu menyalurkannya untuk dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Respons dari sekolah dan orang tua sejauh ini sangat positif dan menggembirakan. “Alhamdulillah, penerimaan dari siswa, orang tua, maupun sekolah sangat baik, karena filantropi pada dasarnya adalah kebaikan yang harus kita dukung bersama,” tuturnya.

Budaya Baik di Lingkungan Aisyiyah

Musyrifah berharap, program ini dapat menjadi budaya baik yang tumbuh subur di lingkungan pendidikan Aisyiyah. Paling utama, program ini harus bermanfaat dan dapat siswa yang membutuhkan rasakan.

“Semoga semua warga sekolah, khususnya peserta didik, dapat mengambil hikmah, belajar berbagi, dan mendoakan kebaikan bagi orang lain,” tutupnya.

Majelis PAUD Dasmen Aisyiyah Gresik dengan tegas menunjukkan komitmennya, pendidikan karakter sejati tidak hanya tentang kecerdasan akademis, tetapi juga kecerdasan emosional dan sosial yang berakar pada semangat berbagi sejak usia dini. (#)

Jurnalis Lu’luatul Usroh Penyunting Sayyidah Nuriyah

Sumber Artikel :

1. https://tagar.co/majelis-paud-dasmen-aisyiyah-gresik-tanamkan-empati-ke-anak-tk-hingga-tpq-lewat-filantropi-cilik/

Artikel Terbaru