HP Bisa Jadi Berhala di Zaman Modern
Mengenakan batik berwarna dominan hijau-kuning, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Muhammad Thoha Mahsun datang di acara Gathering Anak Asuh 2024 sebelum acara dimulai pukul 08.00 WIB.
Padahal dalam acara yang digelar oleh Lazismu dan Majelis Dikdasmen PNF PDM Gresik di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu (14/12/24) itu, dia mendapat kesempatan memberi tausiah di akhir acara pada pukul 10.30 WIB.
Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan dua pesan. Pertama soal pentingnya kesadaran siswa terhadap ibadah salat.
Mengutip sebuah survei, Thoha mengungkapkan dari 87,2 persen penduduk Indonesia yang beragama Islam, hanya 33,8 persen yang sering menjalankan salat lima waktu.
Oleh karena itu, dia menitipkan pada para guru, terutama kepala sekolah, untuk senantiasa membangun kesadaran para siswa untuk istikamah menunaikan lima waktu.
Pesan ini dia tekankan pada sekolah sebab menurutnya saat ini para siswa lebih percaya pada pada guru-gurunya.
Penyakit HP
Ustaz Thoha, sapaan akrabnya, menyampaikan pesan tentang bahaya tentan apa yang dia sebut sebagai ‘penyakit’ HP (handphone).
Menurutnya, HP adalah produk teknologi yang dampaknya perlu diantisipasi. Juga perlu edukasi pada anak-anak dalam penggunaannya.
“Beberapa negara di dunia ini sudah mulai membatasi penggunaan HP pada anak-anak usia sekolah,” ujarnya.
Oleh karena itu dosen UMG itu mengajak mengampanyekan pemakaian HP secara bijak. “Jangan sampai anak-anak kita keterusan (memakai HP) sehingga lupa segala-galanya,” tutur dia.
Ustaz Thoha lalu bercerita. Ketika bertemu dengan para mahasiswanya dia sering menunjukkan mushaf Al-Quran dan HP sambil bertanya, “Kira-kira kalau dua benda ini tertinggal, tidak terbawa oleh kita, itu yang paling menyakitkan, ketinggalan yang mana?”
“Semua, 100 persen, menjawab, (yang menyakitkan) ketinggalan HP,” kisahnya. Para mahasiswa itu berdalih karena di dalam HP ada mushaf Al-Quran.
Tidak mau kalah cerdik dengan mahasiswanya itu, Thoha melemparkan pertanyaan lanjutan, “Ketika bagun tidur, ada mushaf Al-Quran, ada HP. Lalu HP-mu kamu ambil yang pertama, kira-kira yang dibuka dahulu mushaf Al-Quran atau media sosial?” Ternyata semua mahasiswa itu menjawab media sosial.
Pengajar di SMP Muhammadiyah 12 GKB itu menegaskan, kalau ketergantungan pada HP sudah seperti itu maka bisa menjadi perbuatan syirik di zaman modern karena hatinya sangat terpaut atau tergantung pada HP.
Dengan kemungkinan HP bisa menjadi berhala itu, Thoha mengajak para siswa yang hadir di acara itu untuk menggunakan HP untuk hal-hal yang baik.
Jangan sampai HP hanya digunakan untuk game, bermedia sosial, apalagi pinjaman online dan judi online. “Itu akan merugikan kalian,” pesannya.
Dia kemudian berpesan, “Tolong kembali kepada nilai-nilai kebaikan yang diajarkan guru-guru.”
Di akhir tausiahnya, Thoha kembali menekankan agar para siswa melakukan dua hal: menjaga salat dan menggunakan HP untuk kebaikan.
Sumber Artikel :
Artikel Terbaru
Lazismu Gresik Gelar Gathering Orang Tua Asuh 2024, Wujud Ke...
Memaknai Kebaikan Program GOTA Lazismu Gresik, Sri Wilujeng...
Mumpung Jasad Masih Bernyawa, Pidato yang Menyentuh Hati
Meriahnya Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi...
HP Bisa Jadi Berhala di Zaman Modern
Uang Receh Filantropis Cilik Jadi Miliaran, Ratusan Siswa da...
Gathering Anak Asuh: Mempertemukan 136 Siswa dengan para Don...
Wonderland Spemutu Pukau Gathering Anak Asuh 2024
Apresiasi Sekolah Penyelenggara Program Filantropi Cilik dan...
Lazismu Gresik – Majelis Dikdasmen & PNF Gresik Nobatkan 10...