Lazismu Jatim Dorong Pengasuhan Anak Yatim Berbasis Keluarga
Gathering Orang Tua Asuh 2025 di GDM Gresik menjadi ruang bagi Lazismu Jatim menegaskan kembali pentingnya pengasuhan berbasis keluarga sebagai komitmen Muhammadiyah dalam membina anak yatim dan duafa.
Tagar.co – Pesan penting tentang pengasuhan anak yatim berbasis keluarga kembali ditegaskan Wakil Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Jawa Timur, Zaenal Abidin, dalam kegiatan Gathering Orang Tua Asuh 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (22/11/2025).
Sejak pagi, suasana GDM terasa semarak. Ratusan orang tua asuh, guru, dan siswa hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan bertema penguatan peran keluarga dalam pengasuhan anak.
Menjelang sesi utama, Zaenal Abidin—yang pernah menghabiskan masa kecil di panti asuhan—menyampaikan pandangan dan pengalamannya terkait pentingnya program orang tua asuh.
“Program ini sangat didukung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Muhammadiyah berkomitmen mendorong pengasuhan berbasis keluarga, dan program orang tua asuh ini mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Pusat,” ujarnya.
Dorongan Pengasuhan Berbasis Keluarga
Zaenal Abidin menekankan beberapa hal untuk memperkuat kualitas program orang tua asuh. Pertama, perlunya menerapkan pengasuhan modern. Menurutnya, meskipun Muhammadiyah memiliki banyak panti asuhan, lembaga tersebut bukanlah opsi utama dalam program pengasuhan.
“Panti asuhan adalah pilihan pengasuhan alternatif terakhir. Muhammadiyah mendorong pengasuhan tetap ada di dalam keluarga ataupun keluarga pengganti,” jelasnya. Karena itu, Gerakan Orang Tua Asuh harus dijalankan konsisten agar anak asuh dapat tumbuh optimal.
Kedua, ia berharap Lazismu dan Majelis Dikdasmen PNF dapat memperkuat kedekatan antara orang tua asuh dengan orang tua kandung. “Harus ada bonding, bahwa ini adalah hubungan mutualisme yang tidak bisa dilepaskan,” kata Zaenal Abidin.
Ia kemudian menjelaskan bahwa Muhammadiyah telah memiliki Program Santunan Warga Muhammadiyah yang dijalankan dari pusat hingga ranting, sebagai bentuk nyata komitmen pengasuhan berbasis keluarga.
“Kami berharap Lazismu fokus dalam penggalangan dana, sedangkan Majelis Dikdasmen mengoptimalkan dana itu untuk pendidikan anak,” ujarnya. Setelah anak lulus sekolah, pendampingan dapat dilanjutkan oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah (MPKS) di tingkat cabang.
“Sekolah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan keluarga dan masyarakat,” tegasnya.
615 Panti Asuhan Muhammadiyah
Zaenal Abidin juga mengungkapkan bahwa Muhammadiyah memiliki sekitar 615 panti asuhan di seluruh Indonesia. Ia bersyukur karena panti-panti Muhammadiyah tidak masuk dalam kategori lima ribu panti “bodong” yang diungkap Kementerian Sosial.
Sebagai seseorang yang pernah tinggal di panti asuhan, ia menyampaikan pesan menyentuh kepada para anak asuh. “Tancapkan dalam diri kalian bahwa kalian harus bisa lebih baik dari orang tua kalian. Tunjukkan bahwa meskipun yatim, piatu, atau dhuafa, kalian bisa sukses,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Ikhtiar Mengantarkan Anak Bangkit
Menurut Zaenal Abidin, seluruh upaya ini merupakan ikhtiar Muhammadiyah untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa bangkit dari keterpurukan dan berhasil di tengah masyarakat. Ia berpesan agar anak-anak tidak melupakan kewajiban belajar, mendoakan orang tua kandung, serta menghargai orang tua asuh.
Kepada para guru, ia menitipkan pesan untuk mengembangkan pola asuh disiplin positif tanpa kekerasan. “Mohon lembaga pendidikan menjadi ruang yang ramah terhadap minat dan bakat anak,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa penghargaan yang diberikan dalam kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat bahwa Muhammadiyah tumbuh dari denyut masyarakat dan bertugas melahirkan generasi berkualitas.
Di akhir sambutan, Zaenal Abidin menyampaikan pesan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Selamat kepada adik-adik dan orang tua asuh. Jangan lepaskan rangkaian hubungan yang ada di sini, agar kalian bisa sukses di masa depan,” ujarnya. (#)
Jurnalis Nadhirotul Mawaddah Penyunting Mohammad Nurfatoni
Sumber Artikel :
1. https://tagar.co/lazismu-jatim-dorong-pengasuhan-anak-yatim-berbasis-keluarga/
Artikel Terbaru
Lazismu Gresik Perkuat Solidaritas Pendidikan Melalui Silatu...
Menebar Cinta, Merawat Asa: Jejak Kepedulian dr Farida Nur A...
SD Muhammadiyah Manyar Kenalkan Budaya Berbagi yang Menyentu...
Aisyi Anggun Hidayati: Lentera Pendidikan Sepuluh Anak Asuh
Filantropi Cilik Gresik 2025: Daftar Peraih Penghargaan pada...
Filantropi Cilik, Langkah Kecil untuk Menyalakan Masa Depan...
Lazismu Jatim Dorong Pengasuhan Anak Yatim Berbasis Keluarga
Gathering Orang Tua Asuh 2025: PDM Gresik Tekankan Pentingny...
Menganti Menyulam Harapan: Ketika Banyak Tangan Menguatkan P...
Jejak Kemanfaatan Pilar Pendidikan Lazismu Gresik: Hadirkan...